8/31/2005

Kepergianmu membuat ku mengerti..

Esok ketika mentari tenggelam, hari-hariku tanpa mu dimulai
Aku tahu kau akan pergi, pergi menjauhi cakrawala
Aku tahu aku akan kehilangan kamu

Waktu akan berlalu begitu lama
Aku akan menghitung setiap detik, jam, hari, mungkin tahun
Setiap detik terasa hari, setiap hari terasa bulan

Aku mengerti arti kehilanganmu
Karena aku harus mengerti kamu memiliki arti untuk dirimu
Semua tanya atas diriku akan terjawab hanya saja kamu mau mengerti

Tapi bukan itu yang kuinginkan
Aku hanya ingin kau mengerti bahwa aku akan menunggu mu
Hingga suatu hari kau kembali, bawa harapku yang telah tertunda

Semoga Tuhan mendengar pinta ku
Semoga kau menyadari keinginan ku ini

8/26/2005

Akhir sebuah perjalanan…

Dua rintik air yang harus berpisah dari sebuah sungai yang besar
Ilham & Nia, Fortune will always in our heart


Hari ini perjalanan sang banyu harus berakhir
Dengan segala suka dan duka yang telah meliputinya
Kini sang tetes air harus mengarungi sungai lain
Yang entah berapa banyak jeram didalamnya

Hanya sebuah harap buih-buih restu mendampinginya
Hingga akhir perjalanannya yang lain
Hingga sang air menjadi embun yang memijarkan sinar mentari pagi
Biar terjawab oleh waktu, akankah sang air bertemu kembali disebuah hulu…

8/25/2005

Benci...

Ketika harus pergi. Cinta sudah pudar, tak ada lagi rasa
Yang ada hanya kehampaan.
Hari harus dilalui oleh sebuah kebencian
karena ucap seorang anak manusia yang menghancurkan

Tak ingin lagi berlama-lama berada
memang ucap begitu menyayat bagai sembilu

Hanya ingin menjauh, tak lagi bertemu
Benci...

8/22/2005

A Rainbow After The Rain


'I miss the baby…'. Mungkin kita tidak merasakan penderitaan yang teman kita sedang alami. Tapi, semoga sebuah kata dapat menenangkan kembali sebuah jiwa yang resah dan takut.

Seorang sahabat pun merasa seperti tersambar kilat ditengah hari yang panas, ketika berita gembira itu seketika datang dan meruntuhkan dinding kebahagian sepasang anak manusia. Ketika harapan kepada si mungil yang akhirnya harus kembali kepada-Nya.

Yah, anak manusia mungkin punya rencana, tetapi apa gerangan rencana-Nya? Tentu rencana sang khalik akan lebih baik. Belajarlah dari setiap langkah dalam hidup ini. Tragedi hidup, memupuk ketabahan. Kekuatan yang terbangun atasnya akan melebihi segala ketakutan.

Walaupun tidak setiap hujan diiringi oleh pelangi yang begitu indah. Tapi satu yang pasti matahari pasti akan bersinar kembali. Melebihi indahnya pelangi. Dengan segala pancaran kehangatan.

Kembalilah jiwa yang lelah kepada secercah cahaya didepan sana. Hadapi dengan ketegaran yang pasti membuat segalanya lebih baik. Selalu ada setitik cahaya, sebuah harapan, kepada mereka yang percaya bahwa segala sesuatu akan berjalan baik.




'I know I might not feel what you feel, but you just have to let it go.
Always believe that there’s always a rainbow after the rain, my dearest friend.'
Quoted from Ilham’s messenger to Poppy on July 4, 2004.

8/20/2005

A best friend's vow stays in the heart

“Udah jangan blue terus!. I come at rescue!”. Pesan yang begitu singkat dari seorang sahabat. Mungkin artinya tak seberapa penting, tapi sore itu kalimat itu seperti hujan yang membasahi Jakarta sore itu pula. Begitu menyejukan hati yang resah-gelisah.

Yah…mungkin berada bersama sahabat adalah hal menyenangkan. Dalam suka, kita terlupa akan penat. Dalam duka, sahabat mengurangi kebimbangan jiwa. Sepertinya Tuhan telah mengirim sahabat-sahabat, dengan jiwa seputih salju, dengan mata hati yang begitu dalam peka menatap kesedihan, dengan telinga yang tanpa lelah mendengar keluh-kesah.

Masih menjadi tanda tanya besar dalam hidup ini. Pertanyaan, seperti dimana awal dan ujung gurat indah bianglala. Dimanakah awal sebuah persahabatan indah?. Dan dimanakah ujung binar akhir jalinan ini?.

Terkadang memang hidup terasa begitu sulit untuk dilalui seorang diri. Terkadang sahabat harus terpisahkan oleh jarak. Namun apalah arti jarak, bila terkadang prasangka yang menyelimuti akal sehat. Sekali lagi cinta seorang sahabat diuji, dan membuktikan kekuatan didalamnya.

Jangan pernah pergi keindahan persahabatan ini. Hilang arah tanpa arti. Tanpa sahabat dalam diri.

Setiap langkah dalam hidup, terucap janji. Ketulusan persahabatan tanpa terlontar sebuah sumpah. Namun berlalu dengan sebuah kesetiaan yang tak akan lekang, kekuatan cinta didalamnya begitu kokoh melampaui segalanya.





“Your blessed soul has ease my tears
And my blessed days have been start since I having you as friends.”
Quoted from Ilham’s SMS to Mima on December 11, 2004.

8/15/2005

Gue bilang juga apa?.. Sekarang udah tau kan?


“Mak.. Don’t make your life like a rollercoaster”. Tapi hidup itu memang seperti rollercoaster. Peringatan seorang sahabat itu seperti cambuk yang mengingatkan kita ketika apa yang kita inginkan tidak seperti yang diharapkan. Mengapa kebahagiaan itu seakan tidak pernah menghampiri?. Kebahagiaan seperti yang kita inginkan.

Bukan berarti selama ini kebahagiaan itu tak kunjung meliputi diri. Keluarga, sahabat, teman, karir dan masih banyak lagi kebahagiaan itu berada disekitar. Tapi, kemanakah kekasih hidup itu?. Dapatkah sedikit saja merasakan kebahagiaan seperti apa yang kita pilih?.

Sesaat mereka datang dan sesaat kemudian pergi, dengan hanya meninggalkan torehan luka. Bahkan belum sempat rajutan cinta dan kasih itu terjalin, benang itu sudah harus terputus. Tanpa kata-kata, seakan terlupa…

Keluarga, sahabat dan teman memang obat dari luka hati, tapi kekasih yang telah pergi melukainya terlalu dalam. Apa ini jawab Tuhan?. Apa kekasih hati itu tidak pantas?. Sebagai doa, biarkan kebahagiaan itu hinggap didiri walau hanya sejenak. Biar mata dan hati ini yang merasakan ketidak pantasan itu. Sehingga hati ini tahu dimana letak ketidaksempurnaan itu.

Hingga di akhir petualangan rasanya tidak perlu lagi seorang sahabat berkata “Gue bilang juga apa?.. Sekarang udah tau kan?”, namun diri ini sendiri lah yang terlontar kata kepada jiwa yang rapuh ini.





Why Love’s hurts so bad?. Why can I be happy with love?”
Quoted from Ilham’s SMS to Lily on June 27, 2004.

Blessing trough Friends

“Tuhan, terima kasih ya….”. Doa seorang anak dalam kesunyian malam. Walaupun siang itu dunia seakan tidak lagi bersahabat. Orang-orang terdekatnya satu per satu pergi. Ketika ia membutuhkan dunia untuk bersamanya melalui berlikunya perjalanan hidup.

Tetapi perpisahan itu seakan membuka sebuah pintu yang dahulu sulit sekali bergeser dari porosnya. Seakan sebuah pembuktian bahwa jarak dan waktu hanya sebuah garis khayal yang nyata, namun persahabatan merekatkan semua yang terpisah.

Mungkin persahabatan merupakan perpanjangan tangan Tuhan. Tangan yang telah membukakan sebuah jalan, menguatkan topangan diri yang begitu rapuh terdera oleh cobaan dan tempaan. Yang begitu suci untuk dirusak.

Bagai terlahir kembali bersama mentari yang mengintip dari balik embun pagi. Bersama awan menjalani kembali titian kehidupan, untuk mengulang kembali siklus dunia.



“Now perhaps just an ordinary night. But trough my prayer before I sleep tonight, I thank to God for the greatest blessing me a friend like you. Thank you God….”
Quoted from Ilham’s sms’ to friends on June 15, 2004
.

8/12/2005

Yah...Emang gitu kaliii...???

Ada aja orang yang menggunting dalam lipatan

Herannya ga cuma sekali - dua kali
Gw curiga jangan-jangan tu orang sirik kali ya??

Ya..emang gitu kali dia punya sifat
Yah semoga Tuhan memaafkan

8/11/2005

Ketika Aku Harus Pergi

Kenapa sih lu harus pergi Mak?
itu yang Indri tanya. Kenapa?ya smua memang udah saatnya ditinggalkan.
Ga ada lagi penghargaan dari mereka.

Ketika penghargaan baru ditawarkan, lebih baik kesempatan itu diambil. karena tidak setiap kesempatan datang 2 kali.

Teman...aku akan tetap mencintai kalian. karena diriku sekarang dibangun oleh cinta kasih kalian juga. Restu mu untuk ku, sehingga aku mampu berdiri dan menghadapi dunia ini sendiri...