8/20/2005

A best friend's vow stays in the heart

“Udah jangan blue terus!. I come at rescue!”. Pesan yang begitu singkat dari seorang sahabat. Mungkin artinya tak seberapa penting, tapi sore itu kalimat itu seperti hujan yang membasahi Jakarta sore itu pula. Begitu menyejukan hati yang resah-gelisah.

Yah…mungkin berada bersama sahabat adalah hal menyenangkan. Dalam suka, kita terlupa akan penat. Dalam duka, sahabat mengurangi kebimbangan jiwa. Sepertinya Tuhan telah mengirim sahabat-sahabat, dengan jiwa seputih salju, dengan mata hati yang begitu dalam peka menatap kesedihan, dengan telinga yang tanpa lelah mendengar keluh-kesah.

Masih menjadi tanda tanya besar dalam hidup ini. Pertanyaan, seperti dimana awal dan ujung gurat indah bianglala. Dimanakah awal sebuah persahabatan indah?. Dan dimanakah ujung binar akhir jalinan ini?.

Terkadang memang hidup terasa begitu sulit untuk dilalui seorang diri. Terkadang sahabat harus terpisahkan oleh jarak. Namun apalah arti jarak, bila terkadang prasangka yang menyelimuti akal sehat. Sekali lagi cinta seorang sahabat diuji, dan membuktikan kekuatan didalamnya.

Jangan pernah pergi keindahan persahabatan ini. Hilang arah tanpa arti. Tanpa sahabat dalam diri.

Setiap langkah dalam hidup, terucap janji. Ketulusan persahabatan tanpa terlontar sebuah sumpah. Namun berlalu dengan sebuah kesetiaan yang tak akan lekang, kekuatan cinta didalamnya begitu kokoh melampaui segalanya.





“Your blessed soul has ease my tears
And my blessed days have been start since I having you as friends.”
Quoted from Ilham’s SMS to Mima on December 11, 2004.

1 Comments:

At 2:23 PM, Anonymous Anonymous said...

Ari... sahabatku yang hilang... amat sangat merindukamu..
maaf melupakanmu..dan skrg kau lupakanku..
halah...
thanx 4 our friendship

-ranniee-

 

Post a Comment

<< Home