12/12/2006

Aku...Hanyalah Aku!

Aku…Hanyalah aku. Hampir genap usia ku menjadi dua puluh empat dalam 10 hari. Dua puluh empat tahun yang rasanya berlalu begitu cepat. Setiap detik yang kulalui selalu memiliki makna. Makna sebuah kedewasaan yang menuntut sebuah tanggung jawab.

Hari ke hari aku merasa ada sesuatu yang masih belum dapat ku kuasai. Itu adalah aku. Ya…Aku!. Aku adalah musuh diriku, dan aku adalah sahabat bagi aku.

Emosi ku. Ambisi ku. Gairah ku. Aku yang bertabiat ini kadang tidak pernah mengerti untuk apa aku bertabiat seperti ini. Apa kesenangan yang dihasilkan atau kesedihan yang disebabkannya membuat aku merasa seperti binatang?

Tapi aku juga memiliki kasih, cinta, dan pengertian. Lagi-lagi aku masih belum mengerti kenapa terkadang memiliki porsi yang seharusnya tidak berlebih. Apa kesedihan dan kebahagiaan yang tersurat didalamnya membuat aku utuh sebagai manusia?

Ah…tidak ada yang salah atau benar atas semua itu. Ketika semuanya bersatu, hal itu memang memanusiakan aku. Yang aku butuhkan adalah menguasai semua tabiat itu.

Kehidupan sudah memilihkan seorang pasangan untuk ku, yang begitu menyayangi aku dengan seluruh jiwa dan raganya. Namun terkadang aku merasa belum siap, aku masih ingin merasa diinginkan banyak orang. Tubuhku. Ragaku. Tapi, jiwa ku yang bermukim dalam hati kecilku sering kali mengalahkan semua hasrat, namun juga tak sering pula dikalahkan oleh nafsu.

Inilah aku. Yang aku terima dengan sepenuh hati. Tanpa menghakimi baik buruknya kehidupan, aku selalu mencoba untuk dapat menjadi yang terbaik. Kini kisahku akan kuungkap dalam sebuah perjalanan kehidupan.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home